Pada bagian pertama sudah saya jelaskan beberapa point penting dalam merancang tata suara masjid/musholla. Pada bagian ini saya coba menyajikan contoh-contoh desain rancangannya.
1. Contoh Rancangan Masjid ukuran sedang (kira-kira 20X20)
Berikut ini denah masjid besarta rencana titik penempatan speaker. ukuran masjid kira-kira 20 m X 20 meter ditambah bagian dalam ditambah teras depan dan samping. Sesuai gambar bisa dilihat bahwa masjid terbagi menjadi 3 area yaitu area dalam, teras depan dan samping. Dengan demikian maka setiap area harus ada speakernya dengan titik penempatan seperti gambar tersebut.
Sesuai gambar bisa kita tentukan ada 6 titik penempatan speaker dan untuk luas segitu maka jika masing-masing speaker berdaya 20 watt maka bisa kit ketahui area dalam sebesar 4 X 20 watt = 80 watt, kemudian teras depan 1 speaker 20 watt dan teras samping juga 1 speaker 20 watt. Jadi totalnya adalah 80 + 20 + 20 = 120 watt. Saya kira untuk luas total masjid 20 x 20 daya sebesar 120 watt sudah cukup.
Kemudian kita rencanakan untuk speaker menara. Saya kira untuk mesjid ukuran segitu cukup satu menara, tapi biar suara bisa menyebar rata maka harus dipasang horn 4 penjuru arah. Arahnya tidak harus mutlak ke utara selatan dan seterusnya silahkan diperkirakan saja yang strategis. Sebagai contoh misal sebuah masjid pinggir desa yang penduduknya cuma ada di selatan barat dan timur sementara sisi barat kosong. Maka sisi barat tak perlu diarahkan speaker horn. Lebih baik arahkan semua horn ke bagian yang banyak penduduknya.
Nah, Jika masing-masing horn berdaya 25 watt maka total daya untuk seluruhnya adalah 4 X 25 = 100 watt. Dari analisa di atas bisa diketahi kebutuhan daya total baik indoor maupun outdoor adalah 120 watt + 100 watt = 220 Watt. Dengan kebutuhan daya sebesar 220 watt kita bisa menggunakan produk TOA yang 240 WATT. Dengan kata lain cukup menggunakan 1 amplifier TOA yang berdaya 240 WATT untuk mengendalikan 6 buah speaker column buat indoor dan 4 speaker horn buat outdoor/ menara. Amplifier TOA yang cocok adalah seri ZA-2240. Untuk speaker dalam menggunakan speaker column TOA yang cocok bertype ZS-202C yang berdaya 20 watt, dan untuk speaker horn menggunakan TOA yg berseri ZH-5025BM yang berdaya 25 watt. Semua speaker type high impedance sehingga nanti kit menerapkan konektor "com-100v" pada amplifier TOA-nya. Skema pemasangan sebagai berikut :
Dengan menerapkan konektor "com-100v" maka semuanya menjadi sederhana. semua speaker pada bagian indoor bisa disambung secara paralel dengan menggunakan satu buah kabel saja.
VERSI UPGRAGE
Kelabihan rancangan di atas adalah kesederhanaan, gampang instalasi dan pengoperasiannya. Namun ada kelemahan yang mendasar yaitu pengatur volume antara speaker indoor dan speaker horn outdoor jadi satu. Masalahnya kita tak bisa mengatur volume speaker indoor sekeras mungkin karena akan terjadi feedback (bunyi dengung) karena speaker masih relatif dekat dengan posisi mikrofon. Karena volume jadi satu maka speaker horn pun juga tak bisa bebas dikeraskan. Untuk mengatasi ini kita bisa mengubah desainnya seperti gambar berikut :
Pada desain upagrage ini kita menggunakan dua amplifier terpisah untuk indoor dan outdoor masing masing berdaya 120watt.
2. Contoh Rancangan Mushola kecil
Mushola kecil dengan ukuran 5 X 7 cukup satu speaker column yang dipasang di atap pas ditengah (digantung) menghadap ke belakang (membelakangai pengimaman). Daya yang dipakai adalah 10 watt seperti speaker TOA model ZS-102C. kemudian di teras depan juga satu buah speaker column 10 watt dan di menara/tiang dipasang horn 25 watt. Jadi total daya speaker adalah 10 + 10 + 25 = 45 watt. Jadi cukup menggunakan 1 buah amplifier TOA yang berdaya 60 watt yaitu type ZA-2060. Malah masih memungkinkan masang speaker lagi karena sisa daya 15 watt. Skema pemasangan seperti gambar berikut :
3. Menggunakan perangkat Rakitan
Tak ada akar, rotan pun jadi. eh...kebalik ya..! Jika pertimbangangan biaya bisa saja menggunakan perangkat rakitan untuk amplifiernya. Namun sebisa mungkin untuk speaker horn menggunakan amplifer TOA karena sesuai pengalaman amplifier TOA sangat pas dari segi daya dan kualitas suara yang dihasilkan. Sementara amplifier rakitan dipakai untuk mengangkat speaker indoor. Yang penting aturan penyesuaian daya dan impedansi seperti dijelaskan pada bagian pertama tulisan ini dipatuhi.
Amplifier rakitan bisanya menggunakan type OCL atau OTL dengan
impendansi 4 s/d 8 ohm. Dan biasanya juga dalam mode stereo sehingga
satu unit amplifier terdiri dari 2 chanel kanan dan kiri. Ini bisa kita
manfaatkan misal untuk ruang dalam menggunakan chanel kiri dan untuk
ruang teras menggunakan chanel kanan.
Untuk speaker gunakan jenis full range yang responnya memang ditujukan untuk vokal. Tak perlu pakai woofer atau tweeter. Ukuran speaker bisa 6 - 10 inch. Sesuaikan saja daya speaker dengan daya output amplifiernya. Sedangkan untuk kotak bisa buat sendiri atau beli jadi Jika membuat sendiri usahakan volume kotak sesuai dengan besarnya diameter speaker seperti grafik berikut :
Permasalahan umum pada perangkat rakitan adalah masalah kualitas komponen-komponennya. Sekarang banyak beredar di toko elektronik komponen abal-abal alias palsu. Misal transisor penguat akhir ada yang murah ada yang mahal. Juga komponen seperti pontensiometer ada yang bagus ada yang jelek. pontensiometer yang jelek biasanya tidak tahan lama sehingga akan menghasilkan bunyi gemertak saat diputar-putar. Demikian juga dengan kondensator (elco) ada yang kwalitas bagus ada yang jelek. Sehingga kita harus pintar memilih-milih komponen yang akan kita rakit. Ini yang cukup sulit. Saya sendiri kadang kesulitan menentukan transistor asli dan palsu, atau elko yang baik dan yang jelek.
Demikian beberapa opsi rancangan yang bisa saya sampaikan pada tulisan ini. Semua desain dan rancangan di atas tentu saja dapat dikembangkan. Misalnya dengan menambah mixer. Ini akan lebih bagus karena input mikrofon dan pemutar kaset bisa lebih banyak dan dapat diatur secara individu menyesuaiakan karakter suara yang diinginkan. Juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Pokoknya sesuaiakan dengan kondisi di lapangan.
Bersambung ke bag3 insya Allah membahas permasalahan dan gangguan yang terjadi pada perangkat tata suara masjid dan musholla dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan tata suara masjid dan mushola.
Kesimpulan pada bag.2 :
1. Menggunakan perangkat TOA memang memembutuhkan budget yang besar tapi sepadan dengan kualitasnya. Juga mudah dalam instalasi dan hemat dalam maintenance
2. Menggunakan perangkat rakitan bisa menjadi alternatif yang murah dan baik asal ditangani dengan baik. Pandai-pandailah memilih komponen yang akan dipakai.
3. Meski menggunakan rakitan namun sangat disarankan untuk mentenagai speaker horn sebisa mungkin menggunakan amplifier TOA
4. Semua rancangan yang dipaparkan di sini bisa dikembangkan dan dimodifikasi agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi di lapangan.
Untuk speaker gunakan jenis full range yang responnya memang ditujukan untuk vokal. Tak perlu pakai woofer atau tweeter. Ukuran speaker bisa 6 - 10 inch. Sesuaikan saja daya speaker dengan daya output amplifiernya. Sedangkan untuk kotak bisa buat sendiri atau beli jadi Jika membuat sendiri usahakan volume kotak sesuai dengan besarnya diameter speaker seperti grafik berikut :
Permasalahan umum pada perangkat rakitan adalah masalah kualitas komponen-komponennya. Sekarang banyak beredar di toko elektronik komponen abal-abal alias palsu. Misal transisor penguat akhir ada yang murah ada yang mahal. Juga komponen seperti pontensiometer ada yang bagus ada yang jelek. pontensiometer yang jelek biasanya tidak tahan lama sehingga akan menghasilkan bunyi gemertak saat diputar-putar. Demikian juga dengan kondensator (elco) ada yang kwalitas bagus ada yang jelek. Sehingga kita harus pintar memilih-milih komponen yang akan kita rakit. Ini yang cukup sulit. Saya sendiri kadang kesulitan menentukan transistor asli dan palsu, atau elko yang baik dan yang jelek.
Demikian beberapa opsi rancangan yang bisa saya sampaikan pada tulisan ini. Semua desain dan rancangan di atas tentu saja dapat dikembangkan. Misalnya dengan menambah mixer. Ini akan lebih bagus karena input mikrofon dan pemutar kaset bisa lebih banyak dan dapat diatur secara individu menyesuaiakan karakter suara yang diinginkan. Juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Pokoknya sesuaiakan dengan kondisi di lapangan.
Bersambung ke bag3 insya Allah membahas permasalahan dan gangguan yang terjadi pada perangkat tata suara masjid dan musholla dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan tata suara masjid dan mushola.
Kesimpulan pada bag.2 :
1. Menggunakan perangkat TOA memang memembutuhkan budget yang besar tapi sepadan dengan kualitasnya. Juga mudah dalam instalasi dan hemat dalam maintenance
2. Menggunakan perangkat rakitan bisa menjadi alternatif yang murah dan baik asal ditangani dengan baik. Pandai-pandailah memilih komponen yang akan dipakai.
3. Meski menggunakan rakitan namun sangat disarankan untuk mentenagai speaker horn sebisa mungkin menggunakan amplifier TOA
4. Semua rancangan yang dipaparkan di sini bisa dikembangkan dan dimodifikasi agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi di lapangan.
Post a Comment