Pada dasarnya vokal adalah berisi nada menengah (Middle Band Frequency).
Kita tak bisa menyetel atau mendengarkan suara yang sudah mengalami
penguatan pada Amplifier dengan hanya berisi nada Low saja, atau High
saja. Artinya informasi suara dari orang yang berbicara pada Microphone
harus dapat di dengar ulang oleh telinga yang lain (pendengar), dengan
kata lain kita sangat perlu Frekuensi Nada Middle.
Ada berbagai cara mengatur peruntukan Microphone vokal;
- Microphone vokal untuk musik
- Microphone vokal untuk Public Address, mik ini biasanya untuk menguatkan suara agar terdengar kuat oleh pendengar. Peruntukkannya kita sering lihat pada para penceramah, pidato, upacara, orasi akbar, presentasi dan lain-lain.
Respon Frequency Audio
Frekuensi terendah dan tertinggi yang dapat didengar oleh telinga
manusia umumnya dianggap sekitar kurang lebih 20Hz - 20 KHz. Rata-rata
percakapan manusia berdasarkan range frekuensi terjadi dalam kisaran
sekitar 300Hz sampai sekitar 3000Hz. Frekuensi standar untuk garpu tala
digunakan untuk menyetel Gitar dan instrumen lainnya adalah 440Hz (ini
sama dengan key A3 pada Piano). Dua frekuensi ini untuk 880 dan kita
memiliki satu oktaf lebih tinggi. Dengan cara yang sama Anda dapat
membagi frekuensi 220 untuk menghasilkan nada A2 satu oktaf lebih
rendah.
Menyeting Microphone pada Amplifier Speaker Portable
Coba anda buka ulang cara menyeting mic pada postingan saya yang telah lalu.
Tidak terlalu sukar untuk menyetel microphone pada peralatan ini.
Biasanya paket Speaker Portable sudah dilengkapi (include) dengan
Microphone Wireless. Kita hanya menghidupkan peralatan ini dan
memposisikan speaker ke arah pendengar. Kita dapat mengecilkan dan
membesarkan volume suara, atur jangan sampai feedback.
Memilih Jenis Microphone untuk Vokal dan Pensetingan
Kita tak perlu membahas dari aspek teknik untuk teori tentang peralatan
transducer ini. Kita hanya membahas menurut peruntukan saja berdasarkan
apa yang kita lihat, kita setting, dan kita pergunakan dalam kehidupan
kita, khususnya audio system. Microphone vokal terdiri dari berbagai
keperluan yang biasa umum kita pakai, yaitu
- Microphone Handheld Cable,
Microphone handheld atau genggam umum kita gunakan untuk keperluan di rumah atau di kantor. Sebagian pemilik sound rental memiliki Microphone handheld untuk vokal dengan merek terkenal.
Pensetingan: anda bisa menggunakan Connector yang sudah disediakan oleh pabrik atau membuat connector balance XLR (Jack Canon) untuk menghubungkannya ke Amplifier atau Mixer Audio. Lihat pengaturan Gain, EQ, dan Level di bawah ini. - Microphone Handheld Wireless,
Microphone wireless bekerja menggunakan frekuensi sinyal pembawa, yakni VHF dan UHF. Microphone ini memiliki pasangan frekuensi tersendiri yang sudah diset oleh pabrik.
Pensetingan: Untuk lebih mengetahui cara penyetelan coba anda lihat pengaturan Gain, EQ, dan Level pada uraian di bawah. - Microphone Clip On Wireless,
Stasiun TV sering menggunakan mic ini untuk pembawa berita. Saya biasa menggunakan Microphone ini untuk komandan upacara agar aba-aba yang 'pemimpin upacara' ucapkan dapat terdengar di Loudspeaker. Microphone ini juga bisa dipakai oleh narasumber dalam sebuah pertemuan yang dipasang pada kerah bajunya dengan cara menggunakan jepitan.
Pensetingan: agak susah untuk mengatur mikrofon ini karena bila terlalu dekat dengan 'speaker system' maka akan storing bila dalam kondisi Gain input yang terlalu sensitif. Maka usahakan agak jauh dari Loadspeker anda, atau mendekatkan transducer Microphone ini dekat dengan mulut. - Microphone untuk Instruments Musik,
Microphone lainnya memiliki karakteristik yang dapat disesuaikan dengan peruntukkan, misalkan untuk percusi dan instrument musik lainnya. Mikrofon ini memiliki impedansi yang beda dengan Microphone untuk vokal.
Pensetingan: proses mengatur atau menyeting sama dengan mik kabel standar. Lihat uraian di bawah. - Microphone Vokal untuk Broadcast Radio,
Microphone khusus untuk broadcast memiliki daya tangkap sinyal suara yang laur biasa. Harga terbilang lumayan mahal.
Pensetingan: Operator/ Teknisi yang ahli.
Pengaturan Level Gain Input, Output Channel, Tone Timbre (EQ)
Setelah anda memiliki dan melihat peralatan audio ini maka anda akan
dihadapkan pada permasalahan bagaimana cara memfungsikannya, khususnya
bila anda menggunakan Audio Mixer sebagai media penerima dan pemprosesan
sinyal input untuk mikrofon vokal ini. Saya menyarankan agar anda
menggunakan Jack XLR Balance sebagai input Microphone pada channel Mixer
tersebut. Misalkan anda menancapkan Microphone handheld anda pada
channel 1. Di situ anda akan menemukan beberapa fasilitas yang perlu
anda lakukan untuk mendapatkan suara yang bermutu. Kita lihat detail di
bawah ini;
#1.Setting Gain Sensitive
Dalam menyetel suara microfon kita dapat menyesuaikan tingkat sinyal
input. Untuk mendapatkan keseimbangan terbaik antara rasio S/N dan
jangkauan dinamis maka Anda dapat menyesuaikan Gain Input hingga
mendapati puncak lampu indikator bergerak mengikuti sinyal suara anda.
Coba anda atur gain suara pada posisi lampu menyala di 0dB atau 10dB
(input transienst tertinggi). Pada Channel Monaural di Mixer terdapat
blok Elektronik yang bertugas untuk menerima pra sinyal suara. Pra
sinyal suara ini ada yang telah berisi penguatan (proses kerja
elektronik audio, proses pengubahan kelistrikan) dan ada juga yang tidak
berisi penguatan (tanpa proses kelistrikan). Pada angka -60 hingga -16
skala adalah rentang pengaturan Mic input, ini berati sinyal audio tanpa
penguatan. Bila anda memasangkan Audio pada Connector TRS maka skala
tombol -34 sampai +10 adalah untuk mendapati rentang pengaturan Line
input (pra audio berisi penguatan). Pengaturan seberapa besar suara anda
yang masuk pada salah satu channel monaural secara murni adalah dengan
cara menekan tombol PFL setelah anda kunci Input sensitif-nya pada kanal
mixer.
#2. Setting Level Channel Audio
Bila sudah anda dapatkan seberapa besar gain input masuk pada blok kanal
mixer anda (posisi Channel Mikrofon anda tancapkan) selanjutnya adalah
mengeluarkan seberapa besar level yang akan anda berikan kepada bagian
pencampur (adding, Main Master). Setiap kanal pasti akan bertemu ke
bagian pencampur atau penjumlah ini. Level yang masuk ke bagian adding
ini bervariasi tergantung seberapa besar anda mengatur volume pada
masing-masing channel. Untuk mengetahui seberapa besar sebuah buah kanal
(Monaural dan Stereo Channel) yang masuk ke bagian penjumlah ini dapat
anda ketahui dengan cara menekan PFL tadi.
#3. Setting Master Level Audio
Segala macam sinyal yang masuk dari seluruh pencampuran kanal kemudian
akan diproses lagi pada bagian master. Pada bagian master ini terdapat
rangkaian elektronik berupa Operational Amplifier agar dapat disalurkan
ke bagian akhir dari sound system, yakni Loudspeaker (Amplifier).
#4. Setting EQ (Tone Control) untuk Vokal
Biasanya di dalam Mixer Console terdapat 3 band Equalizer yang berfungsi
untuk menyesuaikan saluran tinggi, menengah, dan band frekuensi rendah
untuk mengatur Tone timbre atau warna suara. Dalam pengaturannya anda
dapat melakukannya dengan cara memposisikan tombol dengan cara;
- Default Setting Equalizer
Pengaturan kenop posisi standar (posisi center) menghasilkan respon flat di band yang sudah disesuaikan oleh pabrik pembuat. - Manual Setting EQ
Bila anda memutar tombol ke posisi kanan maka dapat meningkatkan pita frekuensi yang anda inginkan, sementara beralih ke sebelah kiri adalah untuk melemahkan band yang anda pegang tersebut. Saluran mono memiliki kontrol frekuensi pertengahan untuk menyesuaikan frekuensi midrange.
#5. Setting Sound Effect (FX)
Dalam Speaker Portable Active kadang sudah dilengkapi dengan fasilitas
echo, anda tinggal memutar level echo ini sehingga suara anda bergema.
Dalam penggunaan FX pada Mixer Console kita menjumpai ada fasilitas ini.
Perlu banyak latihan untuk mendapatkan suara gema yang bagus pada sound
systems anda. Bila pada mixer tak terdapat fasilitas ini maka anda
harus menambah secara eksternal perangkat Sound FX.
Hubungkan menggunakan AUX Send sebagai pengirim sinyal dan Return bisa
anda masukkan ke salah satu channel atau "Return" tersendiri (bila ada).
Perlu orang yang mahir untuk dapat mengoperasikan sistem audio ini.
Atur level untuk mendapatkan gema yang bagus.
#6. Menyetel Sound Monitor untuk Vokal
Dalam sound system rental khusus wedding party (Solo Keyboardist), maka
pemain dan penyanyi membutuhkan Speaker Monitor untuk memandu mereka
bermain musik yang berada di panggung. Atur level dan Tone yang bagus
dan tidak storing.
Amplifier dan Loudspeaker - Output Suara
Peralatan inilah yang menjadi sasaran bagi telinga kita dalam
mendengarkan ulang suara pada Microphone. bagus atau tidaknya suara
yang kita dengar, kuat atau lemah suara yang keluar di speaker adalah
tergantung pada bagaimana anda mengatur Mixer Audio. Untuk Power
Amplifier anda bisa merakit sendiri sesuai keinginan anda tentang
seberapa besar daya output RMS yang anda inginkan. Namun lebih bagus
kalau anda mempunyai Power Build up.
Sekarang kita tidak perlu memiliki peralatan yang terlalu banyak dan
berat dalam pengangkutan. Kita dapat menggunakan Active Speaker dengan
suara yang handal. Rata-rata Active Speaker memiliki 2 way output
terdiri dair 15 inchi untuk Woofer dan sebuah Horn speaker untuk high.
Di dalam kotak speker aktif ini terdiri dari 2 blok Power Amplifier
untuk mendistribusikan suara ke masing-masing alur speaker di dalam
body-nya. Untuk menambah suara Bass saat anda menyetel musik karaoke
pada sound system anda maka dapat anda tambah dengan Woofer Active
Speaker agar suara vokal anda dapat terdengar lebih padat (deef vokal).
Namun pada kenyataannya anda harus dapat memainkan tombol HPF pada Sub
Woofer agar range suara vokal anda dapat masuk ke speker.
Cross Over dan Pendistribusian Suara
Cross Over terdiri dari;
- Active Cros Over dan
- Passive Cross Over.
Peralatan ini berguna untuk memfilter frekuensi band suara. Cross Over dapat kita pecah menjadi 2 Way dan 3 Way.
-
Cross Over Passive (CO Passive)
Komponen ini biasanya terletak di dalam wadah Speaker kita. Hasil dari pemprosesan suara yang dilakukan oleh Cross Over Pasif kemudian disalurkan ke masing-masing Loudspeaker. Bila anda menggunakan 3 way sistim maka anda dapat menghubungkan pengkabelannya dengan cara yaitu; Low kita sambungkan ke Sub Woofer, Mid kita sambungkan ke Middle Speaker, dan High kita koneksikan ke Tweter (Horn). Komponen Elektronik yang dipakai oleh CO passive biasanya adalah kombinasi L dan C (Kumparan dan Capacitor). Cross Over Active (CO Active)
Cross Over ini dikerjakan oleh peralatan Elektronik berupa Operational Amplifier, dengan filter menggunakan perbandingan antara R dan C (Resistor dan Capacitor). Dalam CO Active, kita dapat mengatur lebar dan sempit suatu frekuensi Low dan High. Pada bagian pendistribusiannya terdapat pengaturan Level untuk ke masing-masing target output yaitu Low, Mid dan High. Pada tingkatan yang lebih moderen kita menjumpai penggunaan CO Active ini pada Sound Management. Pengaturan menggunakan sistim Digital Menu. Perlu pemahaman tingkat tinggi untuk dapat mengatur atau mensetting pemprosesan Audio pada peralatan ini.
Memotong Frekuensi Suara pada Microphone dengan Tambahan Equalizer
Equalizer grafik external sangat membantu untuk 'cut nada' yang tidak
kita inginkan. Pada saat menyeting Microphone (atau musik) di Mixer
kadang kita tidak dapati suara yang pas di Speaker. Tone Control di
Mixer kadang tidak merespon terlalu banyak nada-nada yang perlu anda
'cut' atau kurangi.
Penginstalasian External EQ
bisa anda hubungkan sebelum masuk ke CO Active (apabila anda
menggunakan Cross Over). Gunakan pengkabelan dengan menggunakan sistim
Connector Balance agar semua fase sinyal masuk ke 'perangkat akhir'
dalam hal ini Power Amplifier dan Speaker dapat masuk secara sempurna.
Penutup
Setelah membaca tulisan ini maka dapat menambah wawasan anda dalam menyeting sound system anda terutama Microphone.
Mengapakah saya punya sound mike tidak bergema,untuk makluman saya pakai speaker passive dan macam mana menyuruh nada suara ada bergema..?
ReplyDeleteBerarti harus pakai Vocal Effect External supaya bisa bergema
DeleteThx atas tulisnya yg amat berguna untuk
ReplyDeleteRekan kami yang masih pemula