AjatShare

3
Pada dasarnya vokal adalah berisi nada menengah (Middle Band Frequency). Kita tak bisa menyetel atau mendengarkan suara yang sudah mengalami penguatan pada Amplifier dengan hanya berisi nada Low saja, atau High saja. Artinya informasi suara dari orang yang berbicara pada Microphone harus dapat di dengar ulang oleh telinga yang lain (pendengar), dengan kata lain kita sangat perlu Frekuensi Nada Middle.
Ada berbagai cara mengatur peruntukan Microphone vokal;
  • Microphone vokal untuk musik
  • Microphone vokal untuk Public Address, mik ini biasanya untuk menguatkan suara agar terdengar kuat oleh pendengar. Peruntukkannya kita sering lihat pada para penceramah, pidato, upacara, orasi akbar, presentasi dan lain-lain.
    Menyeting Vokal pada Mixer

Respon Frequency Audio

Frekuensi terendah dan tertinggi yang dapat didengar oleh telinga manusia umumnya dianggap sekitar kurang lebih 20Hz - 20 KHz. Rata-rata percakapan manusia berdasarkan range frekuensi terjadi dalam kisaran sekitar 300Hz sampai sekitar 3000Hz. Frekuensi standar untuk garpu tala digunakan untuk menyetel Gitar dan instrumen lainnya adalah 440Hz (ini sama dengan key A3 pada Piano). Dua frekuensi ini untuk 880 dan kita memiliki satu oktaf lebih tinggi. Dengan cara yang sama Anda dapat membagi frekuensi 220 untuk menghasilkan nada A2 satu oktaf lebih rendah.

Menyeting Microphone pada Amplifier Speaker Portable

Coba anda buka ulang cara menyeting mic pada postingan saya yang telah lalu. Tidak terlalu sukar untuk menyetel microphone pada peralatan ini. Biasanya paket Speaker Portable sudah dilengkapi (include) dengan Microphone Wireless. Kita hanya menghidupkan peralatan ini dan memposisikan speaker ke arah pendengar. Kita dapat mengecilkan dan membesarkan volume suara, atur jangan sampai feedback.

Memilih Jenis Microphone untuk Vokal dan Pensetingan

Kita tak perlu membahas dari aspek teknik untuk teori tentang peralatan transducer ini. Kita hanya membahas menurut peruntukan saja berdasarkan apa yang kita lihat, kita setting, dan kita pergunakan dalam kehidupan kita, khususnya audio system. Microphone vokal terdiri dari berbagai keperluan yang biasa umum kita pakai, yaitu
  • Microphone Handheld Cable,
    Microphone handheld atau genggam umum kita gunakan untuk keperluan di rumah atau di kantor. Sebagian pemilik sound rental memiliki Microphone handheld  untuk vokal dengan merek terkenal.
    Pensetingan: anda bisa menggunakan Connector yang sudah disediakan oleh pabrik atau membuat connector balance XLR (Jack Canon)  untuk menghubungkannya ke Amplifier atau Mixer Audio. Lihat pengaturan Gain, EQ, dan Level di bawah ini.
  • Microphone Handheld Wireless,
    Microphone wireless bekerja menggunakan frekuensi sinyal pembawa, yakni VHF dan UHF. Microphone ini memiliki pasangan frekuensi tersendiri yang sudah diset oleh pabrik.
    Pensetingan: Untuk lebih mengetahui cara penyetelan coba anda  lihat pengaturan Gain, EQ, dan Level pada uraian di bawah.
  • Microphone Clip On Wireless,
    Stasiun TV sering menggunakan mic ini untuk pembawa berita. Saya biasa menggunakan Microphone ini untuk komandan upacara agar aba-aba yang 'pemimpin upacara' ucapkan dapat terdengar di Loudspeaker. Microphone ini juga bisa dipakai oleh narasumber dalam sebuah pertemuan yang dipasang pada kerah bajunya dengan cara menggunakan jepitan.
    Pensetingan: agak susah untuk mengatur mikrofon ini karena bila terlalu dekat dengan 'speaker system' maka akan storing bila dalam kondisi Gain input  yang terlalu sensitif. Maka usahakan agak jauh dari Loadspeker anda, atau mendekatkan transducer Microphone ini dekat dengan mulut.
  • Microphone untuk Instruments Musik,
    Microphone lainnya memiliki karakteristik yang dapat disesuaikan dengan peruntukkan, misalkan untuk percusi dan instrument musik lainnya. Mikrofon ini memiliki impedansi yang beda dengan Microphone untuk vokal.
    Pensetingan: proses mengatur atau menyeting sama dengan mik kabel standar. Lihat uraian di bawah.
  • Microphone Vokal untuk Broadcast Radio,
    Microphone khusus untuk broadcast memiliki daya tangkap sinyal suara yang laur biasa. Harga terbilang lumayan mahal.
    Pensetingan: Operator/ Teknisi yang ahli.

Pengaturan Level Gain Input, Output Channel, Tone Timbre (EQ)

Setelah anda memiliki dan melihat peralatan audio ini maka anda akan dihadapkan pada permasalahan bagaimana cara memfungsikannya, khususnya bila anda menggunakan Audio Mixer sebagai media penerima dan pemprosesan sinyal input untuk mikrofon vokal ini. Saya menyarankan agar anda menggunakan Jack XLR Balance sebagai input Microphone pada channel Mixer tersebut. Misalkan anda menancapkan Microphone handheld anda pada channel 1. Di situ anda akan menemukan beberapa fasilitas yang perlu anda lakukan untuk mendapatkan suara yang bermutu. Kita lihat detail di bawah ini;

#1.Setting Gain Sensitive
Dalam menyetel suara microfon kita dapat menyesuaikan tingkat sinyal input. Untuk mendapatkan keseimbangan terbaik antara rasio S/N dan jangkauan dinamis maka Anda dapat menyesuaikan Gain Input hingga mendapati puncak lampu indikator bergerak mengikuti sinyal suara anda. Coba anda atur gain suara pada posisi lampu menyala di 0dB atau 10dB (input transienst tertinggi). Pada Channel Monaural di Mixer terdapat blok Elektronik yang bertugas untuk menerima pra sinyal suara. Pra sinyal suara ini ada yang telah berisi penguatan (proses kerja elektronik audio, proses pengubahan kelistrikan) dan ada juga yang tidak berisi penguatan (tanpa proses kelistrikan). Pada angka -60 hingga -16 skala adalah rentang pengaturan Mic input, ini berati sinyal audio tanpa penguatan. Bila anda memasangkan Audio pada Connector TRS maka  skala tombol -34 sampai +10  adalah untuk mendapati rentang pengaturan Line input (pra audio berisi penguatan). Pengaturan seberapa besar suara anda yang masuk pada salah satu channel monaural secara murni adalah dengan cara menekan tombol PFL setelah anda kunci Input sensitif-nya pada kanal mixer.

#2. Setting Level Channel Audio
Bila sudah anda dapatkan seberapa besar gain input masuk pada blok kanal mixer anda (posisi Channel Mikrofon anda tancapkan) selanjutnya adalah mengeluarkan seberapa besar level yang akan anda berikan kepada bagian pencampur (adding, Main Master). Setiap kanal pasti akan bertemu ke bagian pencampur atau penjumlah ini. Level yang masuk ke bagian adding ini bervariasi tergantung seberapa besar anda mengatur volume pada masing-masing channel. Untuk mengetahui seberapa besar sebuah buah kanal (Monaural dan Stereo Channel) yang masuk ke bagian penjumlah ini dapat anda ketahui dengan cara menekan PFL tadi.

#3. Setting Master Level Audio
Segala macam sinyal yang masuk dari seluruh pencampuran kanal kemudian akan diproses lagi pada bagian master. Pada bagian master ini terdapat rangkaian elektronik berupa Operational Amplifier agar dapat disalurkan ke bagian akhir dari sound system, yakni Loudspeaker (Amplifier).

#4. Setting EQ (Tone Control) untuk Vokal
Biasanya di dalam Mixer Console terdapat 3 band Equalizer yang berfungsi untuk menyesuaikan saluran tinggi, menengah, dan band frekuensi rendah untuk mengatur Tone timbre atau warna suara. Dalam pengaturannya anda dapat melakukannya dengan cara memposisikan tombol dengan cara;
  • Default Setting Equalizer
    Pengaturan kenop posisi standar (posisi center) menghasilkan respon flat di band yang sudah disesuaikan oleh pabrik pembuat.
  • Manual Setting EQ
    Bila anda memutar tombol ke posisi kanan maka dapat meningkatkan pita frekuensi yang anda inginkan, sementara beralih ke sebelah kiri adalah untuk melemahkan band yang anda pegang tersebut. Saluran mono memiliki kontrol frekuensi pertengahan untuk menyesuaikan frekuensi midrange.

#5. Setting Sound Effect (FX)
Dalam Speaker Portable Active kadang sudah dilengkapi dengan fasilitas echo, anda tinggal memutar level echo ini sehingga suara anda bergema. Dalam penggunaan FX pada Mixer Console kita menjumpai ada fasilitas ini. Perlu banyak latihan untuk mendapatkan suara gema yang bagus pada sound systems anda. Bila pada mixer tak terdapat fasilitas ini maka anda harus menambah secara eksternal perangkat Sound FX. Hubungkan menggunakan AUX Send sebagai pengirim sinyal dan Return bisa anda masukkan ke salah satu channel atau "Return" tersendiri (bila ada). Perlu orang yang mahir untuk dapat mengoperasikan sistem audio ini. Atur level untuk mendapatkan gema yang bagus.

#6. Menyetel Sound Monitor untuk Vokal
Dalam sound system rental khusus wedding party (Solo Keyboardist), maka pemain dan penyanyi membutuhkan Speaker Monitor untuk memandu mereka bermain musik yang berada di panggung. Atur level dan Tone yang bagus dan tidak storing.

Amplifier dan Loudspeaker - Output Suara

Peralatan inilah yang menjadi sasaran bagi telinga kita dalam mendengarkan ulang suara  pada Microphone. bagus atau tidaknya suara yang kita dengar, kuat atau lemah suara yang keluar di speaker adalah tergantung pada bagaimana anda mengatur Mixer Audio. Untuk Power Amplifier anda bisa merakit sendiri sesuai keinginan anda tentang seberapa besar daya output RMS yang anda inginkan. Namun lebih bagus kalau anda mempunyai Power Build up.
Sekarang kita tidak perlu memiliki peralatan yang terlalu banyak dan berat dalam pengangkutan. Kita dapat menggunakan Active Speaker dengan suara yang handal. Rata-rata Active Speaker memiliki 2 way output terdiri dair 15 inchi untuk Woofer dan sebuah Horn speaker untuk high. Di dalam kotak speker aktif ini terdiri dari 2 blok Power Amplifier untuk mendistribusikan suara ke masing-masing alur speaker di dalam body-nya. Untuk menambah suara Bass saat anda menyetel musik karaoke pada sound system anda maka dapat anda tambah dengan Woofer Active Speaker agar suara vokal anda dapat terdengar lebih padat (deef vokal). Namun pada kenyataannya anda harus dapat memainkan tombol HPF pada Sub Woofer agar range suara vokal anda dapat masuk ke speker.

Cross Over dan Pendistribusian Suara

Cross Over terdiri dari;
  • Active Cros Over dan 
  • Passive Cross Over.
Peralatan ini berguna untuk memfilter frekuensi band suara. Cross Over dapat kita pecah menjadi 2 Way dan 3 Way.
  1. Cross Over Passive (CO Passive)

    Komponen ini biasanya terletak di dalam wadah Speaker kita. Hasil dari pemprosesan suara yang dilakukan oleh Cross Over Pasif kemudian disalurkan ke masing-masing Loudspeaker. Bila anda menggunakan 3 way sistim maka anda dapat menghubungkan pengkabelannya dengan cara yaitu; Low kita sambungkan ke Sub Woofer, Mid kita sambungkan ke Middle Speaker, dan High kita koneksikan ke Tweter (Horn). Komponen Elektronik yang dipakai oleh CO passive biasanya adalah kombinasi L dan C (Kumparan dan Capacitor).
  2. Cross Over Active (CO Active)

    Cross Over ini dikerjakan oleh peralatan Elektronik berupa Operational Amplifier, dengan filter menggunakan perbandingan antara R dan C (Resistor dan Capacitor). Dalam CO Active, kita dapat mengatur lebar dan sempit suatu frekuensi Low dan High. Pada bagian pendistribusiannya terdapat pengaturan Level untuk ke masing-masing target output yaitu Low, Mid dan High. Pada tingkatan yang lebih moderen kita menjumpai penggunaan CO Active ini pada Sound Management. Pengaturan menggunakan sistim Digital Menu. Perlu pemahaman tingkat tinggi untuk dapat mengatur atau mensetting pemprosesan Audio pada peralatan ini.

Memotong Frekuensi Suara pada Microphone dengan Tambahan Equalizer

Equalizer grafik external sangat membantu untuk 'cut nada' yang tidak kita inginkan. Pada saat menyeting Microphone (atau musik) di Mixer kadang kita tidak dapati suara yang pas di Speaker. Tone Control di Mixer kadang tidak merespon terlalu banyak nada-nada yang perlu anda 'cut' atau kurangi.
Penginstalasian External EQ bisa anda hubungkan sebelum masuk ke CO Active (apabila anda menggunakan Cross Over). Gunakan pengkabelan dengan menggunakan sistim Connector Balance agar semua fase sinyal masuk ke 'perangkat akhir' dalam hal ini Power Amplifier dan Speaker dapat masuk secara sempurna.
Penutup
Setelah membaca tulisan ini maka dapat menambah wawasan anda dalam menyeting sound system anda terutama Microphone.  
 

Post a Comment

  1. Mengapakah saya punya sound mike tidak bergema,untuk makluman saya pakai speaker passive dan macam mana menyuruh nada suara ada bergema..?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti harus pakai Vocal Effect External supaya bisa bergema

      Delete
  2. Thx atas tulisnya yg amat berguna untuk
    Rekan kami yang masih pemula

    ReplyDelete

 
Top